Ibarat elektron yg mengorbit inti pada tingkatan-tingkatan
energi tertentu di dalam atom.
Ketika ia menyerap sejumlah energi foton eksternal tertentu,
maka ia akan naik ke tingkatan energi yg lebih tinggi dan bertahan sesaat di
sana dlm orde waktu yg sangat singkat,teramat singkat bahkan,tak sampai
se-per-seribu kali waktu yg dibutuhkan cahaya matahari untk sampai ke Bumi.
Lantas, telah ditakdirkan padanya mempunyai “kecendrungan”
untk kmbli ke bawah,turun ke tingkat energi yg lebih rendah,tingkat energinya
semula disertai pemancaran sejumlah energi dlm bentuk radiasi gelombang
elektromagnetik tertentu…
Begitu jg dengan hati…
Dlm wktu yg sangat singkat ia bisa begitu sangat berubah.
Terkadang ia khusyu’,teramat khusyu’ bahkan,akan tetapi
lebih sering ia lalai untk mengingat Tuhannya.
Terkadang ia abaikan segala pesona dunia dan segala
perhiasannya,
namun tak jarang pula ia tergelincir dan
terperosok,terperosok begitu dalam.
Terkadang ia benar-benar sadar akan tujuan’a
diciptakan,sehingga segala tingkah lakunya,tutur katanya benar-benar
terjaga,tetapi lebih sering kesadaran’a itu terkikis oleh rutinitas dunia.
“ingatlah bhwa sesungguhnya di dlm tubuh itu ada sgumpal
daging,jika ia baik,maka baiklah seluruh tubuh itu.dan apabila ia buruk,maka
buruklah seluruh tubuh itu.
Ingatlah,
Ia adalah hati.”